1. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) — Pendalaman
AljabarA. Penjelasan singkat
SPLDV adalah dua persamaan linear dengan dua variabel yang diselesaikan bersama-sama untuk mencari pasangan (x,y). Pada tingkat lanjutan, kita mengenalkan metode eliminasi dengan operasi baris serta interpretasi solusi (unik, tak hingga, atau nol solusi).
B. Metode & Strategi
- Eliminasi — samakan koefisien salah satu variabel lalu jumlah/kurangi persamaan.
- Substitusi — nyatakan x atau y dari satu persamaan, lalu substitusi.
- Metode Grafik — gambar dua garis; titik potong adalah solusi. Jika garis sejajar → tidak ada solusi; garis sama → tak hingga solusi.
- Operasi Baris Sederhana — gunakan perkalian/pengurangan baris untuk menghilangkan variabel.
Persamaan:
2x + 4y = 8 dan x + 2y = 4.Jika kita kalikan pers (2) ×2 →
2x + 4y = 8, pers (1) sama persis → kedua pers sama (tak hingga solusi: semua titik pada garis tersebut). Jadi solusi tak hingga (bukan pasangan unik).
C. Penerapan
Masalah pembagian biaya, kombinasi produk & harga, dan penentuan komposisi campuran dengan syarat tertentu.
D. Latihan
- Selesaikan SPLDV:
2x + 3y = 13dan4x − 3y = 13x + 6y = 12danx + 2y = 4(interpretasikan jumlah solusi)
- Harga 3 pensil dan 2 pulpen = Rp11.000; harga 2 pensil dan 3 pulpen = Rp12.000. Tentukan harga pensil dan pulpen.
- a) Jumlahkan kedua persamaan: (2x+3y)+(4x−3y)=13+1 → 6x=14 → x=14/6=7/3. Substitusi ke 2x+3y=13 → 2*(7/3)+3y=13 → 14/3+3y=13 → 3y=13−14/3=(39−14)/3=25/3 → y=25/9.
b) Kedua pers satu adalah kelipatan:3x+6y=12sama dengan3*(x+2y)=12→ x+2y=4 → persamaan kedua sama → tak hingga solusi (semua (x,y) pada garis tersebut). - Misal pensil = p, pulpen = q.
3p+2q=11000dan2p+3q=12000. Eliminasi: (3p+2q)*3 → 9p+6q=33000; (2p+3q)*2 → 4p+6q=24000; kurangi → 5p=9000 → p=1800. Substitusi → 3(1800)+2q=11000 → 5400+2q=11000 → 2q=5600 → q=2800.
Kuis: SPLDV Lanjutan
Soal 1: 2x + y = 10 dan x – y = 2. Jumlahkan kedua persamaan: (2x + y) + (x – y) = 10 + 2 → 3x = 12 → x = 4
Soal 2: Persamaan kedua adalah kelipatan dari persamaan pertama (6x + 4y = 2 × (3x + 2y)). Karena kedua persamaan ekuivalen, sistem memiliki tak hingga solusi.
Soal 3: Misal buku = b, pensil = p. 2b + 3p = 13.000 dan 3b + 2p = 12.000. Eliminasi: (2b+3p)×3 → 6b+9p=39.000; (3b+2p)×2 → 6b+4p=24.000; kurangi → 5p=15.000 → p=3.000. Substitusi → 2b+3(3.000)=13.000 → 2b+9.000=13.000 → 2b=4.000 → b=2.000
Soal 4: Persamaan kedua adalah kelipatan dari persamaan pertama (4x – 6y = 2 × (2x – 3y)). Karena kedua persamaan ekuivalen, sistem memiliki tak hingga solusi.
Soal 5: Dari persamaan kedua, kita bisa menyatakan y = 3x – 11. Substitusi ke persamaan pertama: x + 2(3x – 11) = 7 → x + 6x – 22 = 7 → 7x = 29 → x = 29/7. Namun, metode eliminasi lebih efisien karena koefisien y sudah berlawanan.
2. Relasi & Fungsi — Pendalaman
FungsiA. Penjelasan singkat
Relasi menghubungkan anggota himpunan A ke B; fungsi adalah relasi khusus dimana setiap elemen domain berpasangan dengan tepat satu elemen di kodomain. Kita pelajari representasi fungsi: rumus, tabel, grafik, dan aturan pemetaan (one-to-one, onto).
B. Notasi lanjutan
f: A → B,y = f(x).- Injektif (one-to-one): setiap nilai hasil berasal dari tepat satu x.
- Surjektif (onto): setiap anggota kodomain memiliki pra-gambar.
- Invers fungsi (jika injektif):
f⁻¹(y).
Diberi
f(x) = 2x + 1. Fungsi ini injektif (beda x → beda f(x)). Invers: y = 2x + 1 → x = (y−1)/2 → f⁻¹(y) = (y−1)/2.
C. Penerapan
Model biaya: C(x) = a·x + b, konversi satuan (cm ↔ m), dan enkripsi sederhana (fungsi bijektif). Grafik fungsi membantu memvisualkan hubungan variabel.
D. Latihan
- Jika
f(x)=3x−2, hitungf(5)dan temukanf⁻¹(x)(jika ada). - Dari tabel pasangan: (1,4), (2,7), (3,10). Tentukan rule fungsi dalam bentuk linear.
- f(5)=3·5−2=13. Untuk invers: y=3x−2 → x=(y+2)/3 →
f⁻¹(y)=(y+2)/3. - Kenaikan 3 setiap x naik 1 → f(x)=3x+1 (cek: x=1 → 3+1=4; x=2 → 6+1=7).
Kuis: Relasi & Fungsi Lanjutan
Soal 1: f(4) = 2(4) – 3 = 8 – 3 = 5
Soal 2: f(x) = 3x + 2 → y = 3x + 2 → y – 2 = 3x → x = (y – 2)/3 → f⁻¹(y) = (y – 2)/3
Soal 3: Dari pasangan, setiap x naik 1, f(x) naik 3. Ini menunjukkan f(x) = 3x + c. Untuk x=1, f(1)=5 → 3(1) + c = 5 → c = 2. Jadi f(x) = 3x + 2
Soal 4: Fungsi injektif (one-to-one) jika setiap nilai y berasal dari tepat satu x. Pada f(x) = 2x + 4, setiap nilai y berasal dari tepat satu x = (y – 4)/2
Soal 5: (f o g)(2) = f(g(2)) = f(2 + 3) = f(5) = 4(5) – 5 = 20 – 5 = 15
3. Teorema Pythagoras — Aplikasi
GeometriA. Penjelasan
Teorema Pythagoras: pada segitiga siku-siku, kuadrat sisi siku berjumlah sama dengan kuadrat sisi miring: a² + b² = c². Pada tingkat lanjutan, digunakan untuk menentukan jarak antara dua titik pada bidang koordinat dan verifikasi segitiga siku-siku.
Titik A(2,3) dan B(8,11). Jarak = √[(8−2)² + (11−3)²] = √(36 + 64) = √100 = 10.
Sebuah papan miring menyangga dinding; alas 3 m dari dinding, tinggi tumpuan 4 m → panjang papan = √(3²+4²)=5 m.
B. Latihan
- Hitung jarak antara titik (−1,2) dan (3,−4).
- Sebuah tangga bersandar sehingga bagian bawah 5 m dari dinding dan mencapai ketinggian 12 m. Berapa panjang tangga?
- Periksa apakah tripel (9, 40, 41) merupakan segitiga siku-siku.
- Δx=4, Δy=−6 → jarak=√(16+36)=√52≈7,21.
- Panjang = √(5²+12²)=√(25+144)=√169=13 m.
- 9²+40²=81+1600=1681=41² → ya, siku-siku.
Kuis: Teorema Pythagoras Aplikasi
Soal 1: Δx = 7 – 3 = 4, Δy = 1 – 4 = -3. Jarak = √(4² + (-3)²) = √(16 + 9) = √25 = 5
Soal 2: Periksa dengan teorema Pythagoras: 5² + 12² = 25 + 144 = 169 = 13². Karena memenuhi a² + b² = c², segitiga ini siku-siku.
Soal 3: Sisi miring = √(8² + 15²) = √(64 + 225) = √289 = 17 cm
Soal 4: Tinggi = √(10² – 6²) = √(100 – 36) = √64 = 8 m
Soal 5: Periksa setiap tripel: 9² + 12² = 81 + 144 = 225 ≠ 256 = 16². Jadi (9, 12, 16) bukan segitiga siku-siku.
4. Lingkaran — Sudut Pusat, Sudut Keliling, Busur, Juring, Garis Singgung
GeometriA. Pengantar
Bab ini memperdalam hubungan antara sudut pusat, sudut keliling, panjang busur, luas juring, dan sifat garis singgung.
B. Rumus Penting
- Keliling:
K = 2πr - Luas:
L = πr² - Panjang busur untuk sudut pusat θ°:
s = (θ/360) × 2πr - Luas juring untuk sudut pusat θ°:
L_j = (θ/360) × πr² - Hubungan sudut keliling: sudut keliling = ½ × sudut pusat yang menghadap busur sama.
- Garis singgung tegak lurus jari-jari pada titik singgung.
Lingkaran r = 14 cm, θ = 60°. Panjang busur s = (60/360)×2πr = (1/6)×2π×14 = (14/3)π ≈ jika π=22/7 → s = (1/6)×2×(22/7)×14 = (1/6)×88 = 14.67 cm (atau lebih akurat gunakan 3.1416).
Jika sudut pusat pada busur AB = 120°, maka sudut keliling yang menghadap busur itu = 60°.
C. Penerapan
- Menentukan panjang lintasan melingkar (trek, roda).
- Desain taman/jalan bundaran, perhitungan area juring untuk penanaman.
D. Latihan
- r = 21 cm, θ = 90°. Hitung panjang busur dan luas juring (gunakan π = 22/7).
- Sebuah sudut keliling yang menghadap busur tertentu besar 45°. Berapa sudut pusat yang menghadap busur sama?
- Jika jari-jari 10 cm, berapa keliling lingkaran (π=3,14)?
- s = (90/360)×2πr = (1/4)×2×(22/7)×21 = (1/4)×132 = 33 cm. L_j = (90/360)×πr² = (1/4)×(22/7)×441 = (1/4)×1386 = 346.5 cm².
- Sudut pusat = 2× sudut keliling = 2×45° = 90°.
- K = 2πr = 2×3,14×10 = 62,8 cm.
Kuis: Lingkaran Lanjutan
Soal 1: Keliling = 2πr = 2 × (22/7) × 7 = 2 × 22 = 44 cm
Soal 2: Diameter = 14 cm → jari-jari = 7 cm. Luas = πr² = (22/7) × 7² = (22/7) × 49 = 22 × 7 = 154 cm²
Soal 3: Panjang busur = (60/360) × 2πr = (1/6) × 2 × (22/7) × 21 = (1/6) × 2 × 22 × 3 = (1/6) × 132 = 22 cm
Soal 4: Sudut pusat = 2 × sudut keliling = 2 × 40° = 80°
Soal 5: Luas juring = (90/360) × πr² = (1/4) × (22/7) × 14² = (1/4) × (22/7) × 196 = (1/4) × 22 × 28 = (1/4) × 616 = 154 cm²
5. Statistika Lanjutan — Data Berkelompok & Ukuran Sebaran
StatistikaA. Penjelasan
Memperkenalkan data berkelompok (interval kelas), frekuensi, frekuensi kumulatif, serta ukuran pemusatan (mean pendekatan untuk data berkelompok) dan ukuran sebaran sederhana (range, simpangan baku sederhana / pemahaman konsep).
B. Rumus & Teknik
- Mean (data berkelompok, pendekatan):
x̄ ≈ (Σ f·m)/Σf, dimanaf= frekuensi kelas,m= titik tengah kelas. - Range = nilai maksimum − nilai minimum.
- Frekuensi kumulatif = penjumlahan frekuensi sampai kelas tertentu.
Data berat badan siswa (kg) dikelompokkan:
Kelas Frekuensi (f)
40-44 2
45-49 5
50-54 8
55-59 5
60-64 0
Titik tengah kelas 40-44 = 42,5; 45-49 = 47; 50-54 = 52; 55-59 = 57,5.Σf = 20. Σ(f·m) = 2·42.5 + 5·47 + 8·52 + 5·57.5 = 85 + 235 + 416 + 287.5 = 1023.5 → Mean ≈ 1023.5 / 20 = 51.175 kg.
C. Penerapan
Analisis hasil survei, memantau distribusi tinggi/berat pada kelas, atau melihat pola penjualan pada interval waktu.
D. Latihan
- Hitung mean dari data berkelompok:
Kelas Frekuensi 10-14 3 15-19 7 20-24 10 25-29 5 - Data nilai: 60, 70, 80, 90, 100 → hitung mean, median, modus, dan range.
- Titik tengah: 12, 17, 22, 27. Σf = 25. Σ(f·m) = 3·12 + 7·17 + 10·22 + 5·27 = 36 + 119 + 220 + 135 = 510. Mean ≈ 510/25 = 20.4.
- Mean = (60+70+80+90+100)/5 = 400/5 = 80. Median = nilai ke-3 = 80. Modus = tidak ada (semua berbeda). Range = 100 − 60 = 40.
Kuis: Statistika Lanjutan
Kelas Frekuensi
20-24 3
25-29 5
30-34 7
Soal 1: Mean = (5 + 7 + 9 + 11 + 13)/5 = 45/5 = 9
Soal 2: Data sudah terurut, jumlah data genap (6), median = (data ke-3 + data ke-4)/2 = (8 + 10)/2 = 9
Soal 3: Modus adalah nilai yang paling sering muncul. Angka 5 muncul 3 kali, lebih sering dari yang lain. Jadi modus = 5
Soal 4: Range = nilai maksimum – nilai minimum = 20 – 10 = 10
Soal 5: Titik tengah: 22, 27, 32. Σf = 3 + 5 + 7 = 15. Σ(f·m) = 3·22 + 5·27 + 7·32 = 66 + 135 + 224 = 425. Mean ≈ 425/15 = 28,33. Namun, karena opsi yang tersedia, jawaban terdekat adalah 27 (mungkin ada kesalahan pada soal atau opsi)
FAQ — Pertanyaan Singkat
Kapan SPLDV tidak punya solusi?
Jika kedua garis paralel (koefisien sebanding tetapi konstanta berbeda) → tak ada titik potong → tidak ada solusi.
Bagaimana memilih titik tengah kelas?
Titik tengah = (batas bawah + batas atas)/2 untuk setiap kelas interval.
Apakah sudut keliling selalu setengah sudut pusat?
Ya, untuk sudut keliling yang menghadap busur yang sama; sifat ini penting dalam banyak soal geometri lingkaran.
Eksplorasi konten lain dari Pustaka Cerdas
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.



